BAB
III
PENYAJIAN
DATA DAN PEMBAHASAN
A. Penyajian Data
1.
Gambaran Umum Perusahaan
CV. Aneka
Grafika adalah percetakan offset skala besar yang berfokus pada kemasan, label,
stiker, brosur dll. CV. Aneka Grafika termasuk supplier perusahaan-perusahan besar yang membutuhkan jasa cetak
kemasan dan label. CV. Aneka Grafika berdiri pada bulan September tahun 1989 dan
didirikan oleh Bapak Prijono Tjakranegara, yang awalnya hanya percetakan kecil
yang melayani cetak nota, stiker, brosur dll, yang bisa dikerjakan dengan 2
mesin kecil. Sekarang CV. Aneka Grafika melebarkan sayap dengan menambah 4 unit
mesin cetak, 1 unit mesin Komori 2 warna, 1 unit mesin Heidelberg 2 warna yang
bisa mencetak sampai ukuran 90 cm, 1 unit mesin Oliver 272 2 warna, dan 1 unit
mesin Oliver 472 yang bisa mencetak langsung 4 warna.
Adapun beberapa
mesin finishing yang ada di CV. Aneka Grafika seperti mesin potong otomatis,
mesin laminasi, mesin lem kemasan dan mesin UV.
2.
Kegiatan Usaha
Percetakan CV.
Aneka Grafika adalah perusahan yang bergerak dibidang offset printing yang
melayani segala macam cetakan seperti :
a.
Kemasan ( Obat, Makanan, Pecah belah,
dll)
b.
Label kaleng
c.
Flyer dan Brosur
d.
Stiker
e.
Kalender
f.
Majalah, dll
3.
Struktur Organisasi dan Pembagian Tugas
a.
Struktur Organisasi
Bagan
1
Bagan Struktur Organisasi CV. Aneka
Grafika
![](file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image003.png)
![](file:///C:/Users/user/AppData/Local/Temp/msohtmlclip1/01/clip_image004.png)
Sumber
data : Arsip Penulis (2012)
b.
Pembagian Tugas
Berikut
adalah pembagian tugas utama pada CV. Aneka Grafika :
1)
Pimpinan
Merupakan seorang yang berhak atas
pengaturan perusahaan untuk memutuskan suatu kebijakan dan program dalam
perusahaan.
2)
Marketing
Bertugas mempromosikan, menjelaskan
tentang usaha perusahaan, serta mencari klien.
3)
Production
Manager
a)
Bertanggung Jawab memfasilitasi,
mengatur, mengontrol dan meningkatkan kemampuan sumber daya manusia.
b)
Bertanggung jawab dalam melakukan
fasilitasi supervisi langsung terhadap supervisor, kepala bagian yang
dibawahinya.
c)
Bertanggung jawab dalam mencapai tingkat
kuantitas (output), kualitas dan
jadwal produksi yang telah ditetapkan dan disepakati bersama.
d)
Bertanggung jawab dalam pemenuhan
standart kualitas hasil produksi sesuai dengan tingkat kebutuhan klien dan
jadwal pengiriman hasil produksi sesuai PPIC schedule.
e)
Bertanggung jawab dalam melakukan
koordinasi dan membina kerjasam team yang solid.
4)
PPIC ( Production Planning and Inventory Control)
a)
Membuat rencana produksi dengan
berpedoman rencana Sales Marketing.
b)
Membuat rencana pengadaan bahan
berdasarkan rencana dan kondisi standart stock yang ideal.
c)
Memantau semua inventory baik untuk
proses produksi, stock yang ada digudang maupun yang didatangkan.
d)
Mengolah data dan menganalisa mengenai
rencana dan realisasi produksi dan Sales
Marketing serta data inventory.
5)
Administrasi Markering/ Customer
Relation
a)
Menerima order dari klien.
b)
Bertanggung jawab menyampaikan keluhan,
masukan dan permintaan klien kedivisi yang bersangkutan.
c)
Membuat surat perintah kerja yang akan
dimasukkan dalam jadwal produksi oleh PPIC.
d)
Membuat laporan rutin order yang masuk
dan keluar serta data ketepan waktu pengiriman.
6)
Kepala Produksi
a)
Bertanggung jawab atas proses produksi
sesuai jadwal yang sudah dibicarakan dan disepakati bersama.
b)
Mengontrol setiap jalannya produksi
c)
Bertanggung jawab atas keselamatan kerja
bawahanya.
7)
Kepala Desainer
a)
Mengkoordinasikan semua tugas desainer.
b)
Melakukan kontrol setiap hasil desain
sebelum dilakukan proses produksi.
8)
Kepala Finishing
a)
Bertanggung jawab atas proses pengerjaan
finishing
b)
Mengontrol pengiriman dan penyelesain
barang ke subcon atau vendor agar tepat waktu.
9)
Kepala Delivery/Pengiriman
a)
Bertanggung jawab terhadap kelengkapan
baranf yang akan dikirim.
b)
Membuat surat jalan sesuai aktual agar
mempermudah proses administrasi.
c)
Mengontrol dan mengkoordinasi anggota
team ekspedisi.
4.
Proses Produksi
Proses produksi
cetak dengan menggunakan mesin cetak offset yang umum berlaku adalah sebagai
berikut :
a.
Pra-cetak
1)
Persiapan bahan kertas, disesuaikan
dengan permintaan klien.
2)
Setting komputer, format yang dibuat
pada barang cetakan misalnya ukuran, naskah, serta desainya ditentukan disini.
Terkadang desain sudah diterima matang dadi klien
3)
Klise, hasil layout yang sudah diacc
dibuat dalam bentuk film. Jika dalam desain tersebut menggandung unsur CMYK
maka set film ada 4 film. Dijaman sekarang film sudah jarang digunakan dan
lebih banyak beralih ke CTP (Computer To
Plate) dimana lebih efisien dan hemat waktu.
b.
Cetak
1)
Plate cetak, tinta dan bahan kertas yang telah siap pada proses
pracetak dipasang di mesin cetak, dan ditempatkan diposisinya masing-masing
berdasarkan fungsinya.
2)
Setelah plate cetak, tinta dan kertas
dipasang, maka mesinpun siap dijalankan. Dan terjadilah proses cetak dimana
tinta masuk ke roll yang telah terpasang plat cetak, roll berputar di atas
bahan kertas memindahkan gambar yang ada di plat cetak kebahan kertas tersebut
dengan tinta.
c.
Finishing
1)
Proses potong atau sisir bertujuan
membagi beberapa kertas hasil cetak menjadi beberapa bagian, atau bisa hanya
sekedar untuk merapikan kertas.
2)
Hotprint,
membubuhi kertas dengan tulisan atau gambar “mengkilat” seperti warna emas,
perak, biru, merah dll.
3)
Embossed,
menghiasi kertas cetak dengan tulisan atau gambar yang berbentuk timbul atau
tenggelam akibat pres darui klise
4)
Proses laminating gloss/doff, UV
gloss/doff, spot UV, dsb. Kertas dilapisi dengan plastik mengkilat atau
buram/doff pada bagian luarnya.
5)
Ponds,
memotong kertas menjadi bentuk-bentuk tertentu akibat potongan pisau biasa
disebut diecut menggunakan mesin
ponds. Misalnya bentuk amplop,dus dll.
6)
Lem, untuk menyambungkan atau menyatukan
kertas cetakan.
7)
Dan lain-lain finishing seperti
menjilid, jahit benang/kawat, binding, nomerator, laminasi, dll sesuai
keperluan.
Secara
garis besar proses produksi percetakan adalah
1)
Konsumen mendatangi percetakan dengan
membawa materi atau konsep yang diingikan untuk dicetak.
2)
Administrasi menerima materi kemudian
membuat SPK untuk produksi, memberikan data-data seperti bahan, ukuran, warna,
dll pada desainer.
3)
Setelah desain/artwork selesai dibuat
langsung proses film/plat untuk selanjutnya proses cetak.
4)
Begitu hasil cetakan selesai, barang
cetakan difinishing sesuai permintaan. Terakhir barang harus di-packing (kemas) kemudian diantar/diambil
konsumen.
5.
Laporan kegiatan OJT (On the Job Training)
Tabel 3
Laporan Aktifitas Harian OJT (On the Job Training)
No.
|
Tanggal
|
Aktifitas harian
|
1
|
22 Mei 2012
|
Pengenalan tempat kerja
|
2
|
23 Mei 2012
|
Observasi
|
3
|
24 Mei 2012
|
Mempelajari SPK (surat perintah kerja)
|
4
|
25 Mei 2012
|
Revisi desain label
|
5
|
26 Mei 2012
|
Melayout Label ke ukuran cetak
|
6
|
27 Mei 2012
|
Libur (Minggu)
|
7
|
28 Mei 2012
|
Mencetak dalam bentuk film
|
8
|
29 Mei 2012
|
Observasi
|
9
|
30 Mei 2012
|
Revisi desain dus obat
|
10
|
31 Mei 2012
|
Observasi
|
11
|
01 Juni 2012
|
Observasi (tunggu acc klient)
|
12
|
02 Juni 2012
|
Melayout dus ke ukuran cetak
|
13
|
03 Juni 2012
|
Libur (Minggu)
|
14
|
04 Juni 2012
|
Mencetak dalam bentuk film
|
15
|
05 Juni 2012
|
Mendesain dus kue dea
|
16
|
06 Juni 2012
|
Mendesain dus kue dea
|
17
|
07 Juni 2012
|
Observasi (tunggu acc klient)
|
18
|
08 Juni 2012
|
Mencetak dalam bentuk film
|
19
|
09 Juni 2012
|
Observasi ke produksi (proof cetak )
|
20
|
10 Juni 2012
|
Libur (Minggu)
|
21
|
11 Juni 2012
|
Revisi desain dus kue dea
|
22
|
12 Juni 2012
|
Observasi (tunggu acc klient)
|
23
|
13 Juni 2012
|
Mencetak dalam bentuk film
|
24
|
14 Juni 2012
|
Melayout ke ukuran cetak sesuai SPK
|
25
|
15 Juni 2012
|
Membuat mock up dus kue dea
|
26
|
16 Juni 2012
|
Membuat desain diecut dus kue dea
|
27
|
17 Juni 2012
|
Libur (Minggu)
|
28
|
18 Juni 2012
|
Mencetak film diecut dus kue dea
|
29
|
19 Juni 2012
|
Observasi ( cek hasil desain )
|
30
|
20 Juni 2012
|
Mempersiapkan data-data untuk laporan & pamitan
|
|
|
|
6.
Permasalahan kegiatan OJT (On the Job Training)
a.
Indetifikasi masalah
Selama kegiatan OJT (On the Job Training) pada percetakan
offset CV. Aneka Grafika, pemulis mengidentifikasi adanya permasalahan yaitu warna
yang tampil dalam komputer berbeda dengan hasil cetakannya
b.
Sebab masalah
Disebabkan juga karena unsur warna
yang digunakan monitor berbeda dengan unsur warna cetak (percetakan), karena
komputer grafis menggunakan unsur warna RGB sedangkan percetakan menggunakan
unsur CMYK.
c.
Akibat masalah
Akibat dari adanya permasalahan
tersebut adalah klien tidak menerima hasil cetakan karena warna yang tidak
sesuai.
d.
Alternatif pemecahan masalah
Pengaturan warna dari awal
sebaiknya menggunakan format CMYK. Sebelum pembuatan film dichek terlebih
dahulu semua unsur warna yang ada dalam desain. Begitu juga untuk gambar bitmap agar dirubah kewarna CMYK
mengurangi resiko perbedaan raster (titik-titik
warna) dan mengurangi perbedaan warna hasil cetak dengan tampilan komputer.
B. Pembahasan
1.
Brief
Brief
merupakan
titik awal sebuah desain baru. Sebuah penjelasan mengenai kebutuhan komunikasi
klien dan ditindaklanjuti dengan solusi, dan diselesaikan oleh desainer. Dalam
kasus perancangan dus kue “Dea Bakery” ini brief
secara lisan yaitu : desain yang simple,
warna terang yang berbeda dengan kemasan kue lainnya, dan tidak rumit agar
pesan lebih tersampaikan pada konsumen.
2.
Konsep Desain
a.
Komposisi
Komposisi
yang digunakan dalam pembuatan Dus “Dea Bakery” ini lebih ke arah simple dan sederhana yang lebih
menonjolkan merek perusahaan atau “Dea Bakery” itu sendiri.
b.
Image
Image
yang
digunakan pada dus ini lebih tidak terlalu banyak detail gambar, dipusatkan
nama merk sebagai image degan bentuk
variasi tipografi agar tampilan lebih simple
dan ringan dipandang. Logo Dea sendiri sudah ada sebelumnya hanya revisi pada
warnanya yang digunakan pada desain baru ini. Badan kemasan ini dihiasi dengan
gambar daun karena daun melambangkan alami, herbal dan segar. Penggunaan daun
menyesuaikan juga dengan warana kemasan agar menujukkan bahwa dea bakery
menggunakan bahan-bahan alami tanpa pengawet.
Garis-garis
di bagian depan kemasan, melambangkan ketegasan, dalam hal ini perusahaan
tersebut memberikan pelayanan yang baik dan tegas. Dan warna hijau
menyelaraskan dan menyeimbangkan dengan warna background.
Garis
lengkung yang mengelilingi logo dea
diibaratkan adalah kelembutan dengan kesan kontemporer
c.
Tipografi
Tipografi
yang digunakan dalam pembuatan dus “Dea Bakery” ini yaitu pada slogan
menggunakan jenis huruf sans serif yang memiliki ciri tidak memiliki sirip dan
memiliki ketebalan yang sama, memberikan kesan modern, kontemporer dan efisen,
yaitu jenis huruf dasar Lithograph dengan beberapa perubahan untuk variasi.
Pada penulisan alamat menggunakan jenis huruf Arial dengan
karak teristis yang sama
bertujuan lebih mudah dibaca dan tegas.
d.
Warna
Warna
yang digunakan pada background kemasan dus kue dea bakery ini lebih kearah
warna cerah hijau muda yang memiliki sifat alami, tenang, menghibur dan nyaman.
Sedangkan pada logo menggunakan warna merah yang bersifat menggairahkan,
hangat, kuat dan menonjol. Warna-warna tersebut menunjukan bahwa perusahan
menginginkan agar perusahaan tersebut dikenal masyarakat luas, dengan kealamian
bahan, kebersihan, pembaharuan produk, kehangatan dan kenyamanan pelayanan.
3.
Sketsa
Dalam
perancangan desain kemasan yang pertama dilakukan adalah membuat sketsanya
terlebih dahulu. Bentuk dan ukuran yang diinginkan. Biasanya yang dilakukan
adalah membuat mock-up/dummy/bentuk
jadi produk tersebut dengan ukuran yang disesuaikan dengan isi kemasan agar
bentuknya pas, mudah dibentuk, dibawa dan dibuka. Begitu juga untuk komposisi
gambar dan teks yang akan ditampilkan pada Final
Artwork.
Gambar 4
Sketsa Gambar
Sumber data : Arsip penulis(2012)
4.
Pengolahan menggunakan CorelDraw X5
a.
Membuka aplikasi CorelDraw X5
Start>Program>CorelDRAW Graphics Suites X5
Gambar 5
Tampilan CorelDRAW Graphics Suites X5
Sumber Data :
Arsip penulis (2012)
Gambar 6
Tampilan Blank Document
Sumber Data :
Arsip penulis (2012)
b.
Membuat kemasan kue
1)
Langkah pertama
Gambar 7
Tampilan Langkah Pertama
Sumber data : Arsip penulis(2012)
Setelah membuka aplikasi CorelDRAW,
kemudian buka lebar baru. Atur ukuran lebar kerja lebih besar dari hasil kerja.
Dalam pembuatan dus ini klien memberikan ukuran dengan panjang 160 mm, lebar
120 mm dan tinggi 70 mm. Maka yang pertama kita lakukan adalah mebuat
jaring-jaring seperti kubus menggunakan Rectangle
tool disesuaikan agar ditemukan ukuran jika dalam posisi tidak terbentuk. Garis
ini nantinya yang akan digunakan sebagai pisau Diecut/Pond. Pastikan agar pas dengan membuat mock-up terlebih dahulu.
2)
Langkah kedua
Pada
desain dus Dea Bakery penulis sebagai desainer dan klien memutuskan untuk
memberi warna hijau muda. Karena pada desain ini warna blok hijau lebih
mendominasi sehingga penggunakan warna PANTONE 389 C sebagai pilihannya bukan
CMYK untuk memudahkan pembuatan tinta dan lebih efisien waktu.
Beri
warna pada background dengan klik Uniform fill à Pallets à cari PANTONE 389C à OK.
Pastikan
background diberi Overlap (lebihan warna) antar 2-3 mm
dari batas tepi.
Gambar 8
Tampilan Pemberian Warna Background
Sumber data :
Arsip penulis (2012)
3)
Langkah ketiga
a)
Menambahkan Image daun
Desain pada Dea Bakery dibuat
sederhana, penulis menambahkan motif-motif daun. Pembuatan daun ini menggunakan
Rectangle tool klik kanan Convert to curve kemudian klik Shape tool (F10) pada tools box, hilangkan 2 titik kemudian
atur sehingga membentuk daun. Copy daun
tersebut menjadi berbagai ukuran dan arah.
Beri warna daun
menggunakan warna PANTONE 356C dengan presentase Tint 45%.
Gambar 9
Tampilan Gambar Daun
Sumber data :
Arsip penulis (2012)
b)
Membuat Image Garis
Garis-garis dibuat menggunakan Rectangle tool disusun berjajar dengan
lebar berbeda dan warna berbeda. Usahakan warna yang dipakai adalah sama dengan
warna yang digunakan hanya presentase Tint
yang diubah, agar tidak terlalu banyak menggunakan tinta pada proses
cetaknya.
Gambar 10
Tampilan Garis-garis
Sumber data : Arsip penulis (2012)
c)
Membuat Logo Dea
Pada awalnya logo Dea sudah ada
dari klien, dan itu sudah menjadi Image dan
citra pada perusahaan. Klien hanya memberikan contoh dan klien mengijinkan
mengganti warna logo untuk menyesuaikan desain baru.
Yang desainer lakukan bukan
mendesain logo tersebut, hanya menata dan mengatur warna. Desain logo diberikan
klien dengan format JPG sehingga hasil tidak maksimal. Jadi penulis melakukan path ulang logo tersebut. Pada huruf dea
menggunakan warna PANTONE 172 C dengan presentasi Tint 100%. Warna merah berada diatas warna hijau muda, dengan
demikian harus menggunakan Overprint, yang
artinya warna akan menumpang pada warna dibawahnya dan memberi lebihan warna
dengan tujuan mengurangi resiko kesalahan cetak jika antara warna yang lain
tidak register. Klik pada objek yang
berada diatas, pilih Edit pada Menu bar cetang Overprint fill.
Gambar 11
Tampilan Logo
Sumber data :
Arsip penulis (2012)
Gambar 12
Tampilan Merubah
Overprint
Sumber data :
Arsip penulis (2012)
4)
Langkah Keempat Mengkomposisikan Image
a)
Letakakan Image daun pada pada bagian atas dan bawah dus,n Pastikan posisi sama-sama center. Garis letakkan bagian depan dus. Logo diletakkan pada
bagian atas dus dengan posisi tepat ditengah gambar daun-daun. Dan juga di
tengah garis-garis dengan ukuran lebih diperkecil.
Gambar 13
Tampilan Peletakan Image
Sumber
data : Arsip penulis (2012)
b) Menambah teks
Klik
Text Tool pada Tool Box, ketik keterangan yang diinginkan klien untuk ditampilkan
pada kemasan dengan font yang disesuaikan. Agar warna teks terlihat gunakan
warna lebih gelap dari background.
Atur posisi peletakannya agar mudah dibaca. Blok teks, klik kanan Convert to curves.
5) Langkah kelima
a)
Membuat
Crop mark dan kontrol warna
Crop mark digunakan untuk menandai register
atar warna pada proses cetak, sedangkan kontrol warna digunakan untuk acuan
cetak agar warna stabil. Selalu menggunakan Tint
100%.
Membuat
crop mark dengan line ukuran 2-3 mm dan tebal 0.12 mm, letakkan pada posisi ujung
gambar terluar setiap sudut gambar
Gambar
14
Tampilan
Crop Mark
Sumber
data : Arsip penulis (2012)
b)
Membuat Pisau Ponds/Diecut
Pisau Ponds yang digunakan adalah
dari jaring-jaring kubus yang sudah kita buat sebelumnya. Dan garis tersebut
tidak dicetak dalam pembuatan film dan proses cetak. Beri tanda mana yang pisau
(bagian terpotong) dan rit (bagian dilipat).
Gambar 15
Tampilan Garis Ponds
Sumber
data : Arsip penulis (2012)
6)
Langkah keenam siap cetak
Patikan format gambar yang akan
dijadikan film/plat dalam keadaan seberti gambar, jaring-jaring tidak ikut
tercetak. Cek semua desain terlebih dahulu, untuk menghindari kesalahan saat
cetak. Serta pastikan unsur warna menggunakan unsur CMYK.
Gambar 16
Tampilan Siap Cetak Film
Sumber
data : Arsip penulis (2012)
7)
Final Artwork
Gambar
17
Tampilan
Final Artwork
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgJQ99-UykF7-yYmbho0i8c3VKt7lmY-KkdDFa3HgfEcmnov3Hrs_PF97tqhtp0WG9OadsUfpgqJNxG8D5RD9-foV9vD3YdV4n3XzC2Y4BQXtjsD_LwKnIpxzsw1aBJ1bjMGSOSg0iqmqo/s320/bab3_15.jpg) |
kemasan dus kue dea bakery new |
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1PokWP2VSLao53qUf9mm1Bp3oUvwnH3tHGvfv7h56Vi5YiEd9iymh91lF1_0dcU2YnvqSM_Jj1OTwscsKTCWLsOQHxjx3k5r2XrtrVGUHGbcBsp-I4CcSSurVNfVrGwVCBwFUM5SAVRA/s320/bab3_16.jpg) |
kemasan dus kue dea bakery new |
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_NR58Bcs7fsCUY8dfz515-BBukMM4luj9MXf8rtU8H6_ac_IhNf39TRhU-8dlVXLfRa5GpeH9_MdhMfWeD3EDyjXYCdkiKh-rwCd3no7-XwS6Nsca6II6oP8oYXP0DDvRwKXdnUR8mmQ/s320/bab3_17.jpg) |
kemasan dus kue dea bakery new |
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEij2cg-Yb3HVnLEX7AZb2FtqnzAsVWd7mpnb-RMMiMe3BttvutResiTOIARB3MK-ivXS4UqMFrrbaUrDAzYQYCm3ZRbrNEa9qV5roftT0fitNdlrXcEerGVhaSUxs3IYx6ZSUraQEmJj0w/s320/bab3_18.jpg) |
kemasan dus kue dea bakery new |
Sumber
data : Arsip penulis (2012)
Perusahaan percetakan malang, percetakan cv. aneka grafika, cara membuat dus kue, cara mendesain dus kue, cara merancang dus kue, cara merancang dus kue mudah, dus kue dea bakery, pengertian warna, pembagian tugas, pembagian tugas marketing, tugas PPIC, desain baru dea bakery, cotoh desain baru dea bakery, logo dea bakery, membuat desain dea bakery, membuat kardus kue, menyusun kardus kue, membuat desain kardus kue, terima desain kardus kue, terima desain dus kue, tutorial desain kemasan kue, tutorial desain kemasan kue dea bakery, tutorial desain kemasan dengan corel draw, langkah-langkah desain kemasan kue